Langsung ke konten utama

Tugas Produktif TKJ

 

Nama : Shelli Faprela Wardani

Kelas : X TKJ 1

No : 36


Penyambungan kabel UTP (Crimping)

       UTP adalah Unshielded Twisted Pair. Kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik. Kabel UTP berfungsi untuk menghubungkan antar peralatan yang berhubungan dengan computer network (komputer, hub, switch, router). Terdiri dari 4 kabel berpasangan (biru, oranye, hijau, dan coklat). Terbagi menjadi dua jenis yaitu straight dan cross.

ALAT DAN BAHAN :
  • Tang Crimping

  • Gunting

  • LAN tester

  • Kabel UTP

  • RJ 45

  LANGKAH-LANGKAH :

1.     Kupas kulit kabel menggunakan tang crimping sekitar 2 cm.

2.     Pisahkan kabel setiap warnanya.

3.    Potong benang putih agar tidak mengganggu.

4.     Susun rapi kabel sesuai urutan warna yang telah ditentukan.     

                       Urutan kabel straight                                 Urutan kabel cross

                               

5.     Luruskan dan rapatkan kabel yang kusut.

6.     Ratakan ujung kabel dan potong menggunakan tang crimping.

7.     Setelah diyakini urutan warna sudah benar dan ujung kabel sudah rata, masukkan kabel ke dalam RJ-45.

8.     Pastikan ujung kabel sudah menyentuh RJ-45, lalu jepitlah menggunakan tang crimping.

9.     Setelah kedua ujung kabel selesai dijepit, uji menggunakan LAN tester.

10.  Jika semua lampu sudah menyala, berarti kabel sudah di crimping dengan benar dan sudah siap digunakan.

#SMKTelkomMalang


Penyambungan Kabel FO (Splicing)

Fiber Optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LEDKecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.


ALAT DAN BAHAN : 

  • Splicer

  • Stripper

  • Cleaver

  • Lakban

  • Alcohol 95%

  • Tisu

  • Gunting

  • Kabel FO





LANGKAH KERJA :
  1. Siapkan kabel fo yang akan di sambungkan, ukur loose tube yang akan di potong 6 cm lalu potong loose tube yang telah di ukur dan lakukan pada ujung yang sama.
  2. Pastikan fusion splicer telah tersambung dengan satuan listrik dan hidupkan.
  3. Kupas coating dan core menggunnakan stripper.
  4. Bersihkan kabel yang dikupas menggunakan tisu yang diberi alcohol.
  5. Potong core menggunakan cleaver di angka 13.
  6. Bersihkan potongan core menggunakan lakban.
  7. Letakkan kabel yang sudah di cleaver ke mesin fusion splicer.
  8. Lakukan Kembali Langkah kerja nomer 3 hingga 7 untuk kabel sambungannya.
  9. Jepit pelan pelan, tutup dan pencet tombol SET.
  10. Tunggu hingga mesin memberikan hasil.
#SMKTelkomMalang

OSI LAYER

Pengertian : OSI adalah System Interconnection yang memiliki arti sebagai model referensi dari sebuah kerangka yang bersifat konseptual. Namaun, sekarang sudah berkembang dan menjadi sebuah standarisasi khusus yang berkaitan dengan koneksi komputer.

Fungsi : Memudahkan proses pencarian titik awal permasalahan, sehingga meminimalkan waktu yang diperlukan untuk melacak masalah jaringan. Jadi, masalah jaringan bisa diatasi dengan lebih mudah.

Lapisan Osi Layer :
  1. Application : Pusat terjadinya suatu interaksi antara user dengan aplikasi yang bekerja menggunakan fungsionalitas sebuah jaringan. Lapisan ini menjadi layer paling atas. Contoh protokol (HTTP, FTP, SMTP, dll)
  2. Presentation : Untuk mengidentifikasi sintaks yang dipakai suatu host jaringan untuk berkomunikasi. Layer ini perlu memberi enkripsi serta deskripsi data yang nantinya akan dipakai dalam layer application. Data akan ter-enskripsi dan dekripsi otomatis melalui sistem. Contoh protokol (MIME, TLS, SSL, dll)
  3. Session : Untuk mengendalikan dialog maupun melakukan pengelolaan terhadap koneksi suatu komputer. Layer ini juga bisa melakukan pemutusan koneksi internet pada suatu komputer. Contoh protokol (NFS, RTP, SMB, dll)
  4. Transport : Berfungsi untuk memecahkan data yang akan dimasukkan ke dalam beberapa paket data, melakukan transmisi data mulai dari session sampai ke network layer, setiap paket yang ada akan diberikan penomoran oleh layer ini sehingga mudah untuk menyusun ulang, melakukan looping terhadap proses transmisi yang ada dalam paket data yang hilang, data bisa disalurkan dari server menuju ke pengguna tanpa adanya gangguan.
  5. Network : Bertugas untuk mendefinisikan alamat IP sehingga setiap komputer dapat saling terkoneksi dalam satu jaringan. Fungsi lainnya adalah melaksanakan proses routing dan membuat header untuk setiap paket data yang ada.
  6. Data Link : Untuk memeriksa bila terjadi kesalahan dalam menyalurkan transmisi terhadap bit data. Dimana kesalahan tersebut kemungkinan besar terjadi di layer pertama. Pada layer ini juga terjadi koreksi kesalahan, pengalamatan hardware pada MAC address, dan flow control.
  7. Physical :  Lapisan yang berfungsi sebagai transmisi terhadap bit data. Jenis sinyal yang dipakai pun tidak sembarangan, sehingga memungkinkan penerimaan sinyal dengan baik. Jenis sinyalnya pun harus didukung media fisik, misal kabel, infrared, cahaya biasa, frekuensi radio, dan tegangan listrik.
#SMKTelkomMalang
IP v4

IP v 4 adalah salah satu protokol inti dari metode internetworking berbasis standar di Internet dan jaringan packet-switched lainnya. IPv4 adalah versi pertama yang digunakan untuk produksi di ARPANET pada tahun 1983.IPv4 menggunakan ruang alamat 32-bit yang menyediakan 4.294.967.296 (232) alamat unik, tetapi blok besar digunakan untuk metode jaringan khusus.

Contoh IPv4 adalah seperti berikut:

169.89.131.246
192.0. 2.146
01.102.103.104

IP v6

IPv6 adalah penerus infrastruktur pengalamatan pertama Internet, Protokol Internet versi 4 (IPv4). Berbeda dengan IPv4, yang mendefinisikan alamat IP sebagai nilai 32-bit, alamat IPv6 memiliki ukuran 128 bit. Oleh karena itu, IPv6 memiliki ruang alamat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan IPv4.Alamat IP ditransmisikan dalam bidang header paket untuk menunjukkan sumber dan tujuan setiap paket jaringan. Alamat IP dari alamat tujuan digunakan untuk membuat keputusan tentang perutean paket IP ke jaringan lain.

Berikut adalah contoh IPv6:

2001:3FFE:9D38:FE75:A95A:1C48:50DF:6AB8

2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334

2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF


CIDR

Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.

Contoh Soal :

Subnetting dengan network 192.168.1.0/26

  • Analisa: 192.168.1.0 artinya IP address ini masuk ke kelas C karena slice yang digunakan diantara 24-32. Dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
  • Jumlah Subnet= 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22= 4 subnet
  • Jumlah Host per Subnet= 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet jika dihitung dengan rumus tersebut adalah 26 – 2 = 62 host
  • Blok Subnet= 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask, disini karena /26 jadinya nilai octet keempat adalah 192) = 64. Untuk subnet selanjutnya bisa dihitung dengan cara seperti berikut 64 + 64 = 128, dan 128+64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  • Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
  • Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
  • Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
  • Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
#SMKTelkomMalang


VLSM

VLSM (Variabel Length Subnet Mask) adalah pengembangan mekanisme subneting dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik.VLSM merupakan sebuahcara pengelolaan IP yang lebih terstruktur dibandingkan sekedar menggunakan FLSM (Fixed Length Subnet Mask). Dari kata variabel Length diartikan bahwa panjang prefix yang dihasilkan dari perhitungan pengelolaan alamat jenis ini akan bervariasi dibandingkan FLSM yang bersifat tetap.

Kegunaan VLSM :

  • Efisien dalam penggunaan IP address, karena alamat IP yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.
  • VLSM dirancang secara hirarki, sehingga dapat efektif.
  • Mendukung rute summarization.

Contoh Soal

Sebuah perusahaan ingin membuat suatu jaringan komputer yang menghubungkan beberapa ruangnya yang telah memiliki komputer, dimana ruang-ruang yang akan terhubung yaitu:

 

Admin utama dengan 17 komputer

Direksi dengan 4 komputer.

Kepegawaian dengan 10 komputer

Keuangan dengan 9 komputer

Diberikan IP 192.168.33.0

 

Tentukan untuk setiap bagian kantor :

1.     Network ID

2.     IP Range

3.     Broadcast ID

4.     Subnet Mask

Penyelesaian :

Menghitung jumlah host dengan urutan dari yang terbesar :

1.     Admin Utama (17)

Karena kita hanya butuh 17 host, jadi kita pakai /27 (30 host) dengan subnet 255.255.255.224 jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000

 

Berikut daftar IP untuk Admin Utama:

1.) Network ID 192.168.33.0

2.) IP Range: 192.168.33.1 – 192.168.33.30

3.) Broadcast ID 192.168.33.31

4). Subnet Mask 255.255.255.224

Jumlah Subnet : 2^3 : 8

Jumlah Host per Subnet : 2^5 – 2 : 32-2 :30

Blok Subnet : 256 – 224 : 32 (0,32,64,96,128,150,192,224)

 

2.     Kepegawaian (10 host)

Karena kita hanya butuh 10 host, jadi kita pakai /28 (14 host) dengan subnet 255.255.255.240 jika diubah menjadi bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11110000

 

3.     Keuangan (9 host)

Karena kita hanya butuh 9 host, jadi kita pakai /28 (14 host) dengan subnet 255.255.255.240, jika diubah menjadi bilangan biner 11111111.11111111.11111111.11110000

Sebuah network 192.168.33.0 akan dibagi kedalam 10 Host dan 9 host

Menggunakan /28 karena mempunyai jml ip host 14

Berarti subnetmasknya /28 Yaitu 255.255.255.240

Jika diubah ke biner /28 : 11111111.11111111.11111111.11110000

Jumlah Subnet : 2^4 : 16

Jumlah Host per Subnet : 2^4 – 2 : 16-2 :14

Blok Subnet : 256 – 224 : 32 (0,16,32,48,64,80,96,112,128,144,160,176,192,208,224,240)

 

4.     Kepegawaian

Network ID : 192.168.33.32

IP Range : 192.168.33.33-46

Broadcast ID : 192.168.33.47

Subnet Mask : 255.255.255.240

 

5.     Keuangan:

Network : 192.168.33.48

IP Range : 192.168.33.49-62

Broadcast ID : 192.168.33.63

Subnet Mask : 255.255.255.240

5. Kantor Direksi (4 host)

Karena kita hanya butuh 4 host, jadi kita pakai /29 (6 host) dengan subnet 255.255.255.248, jika diubah menjadi bilangan biner 11111111.11111111.11111111.11111000

Jumlah Subnet : 2^5 : 8

Jumlah Host per Subnet : 2^4 – 2 : 16-2 :14

Blok Subnet : 256 – 224 : 32 (0,8,16,24,32,40,48,56,64,72,80,86,96,104,112,120,128,136,144,152,160,168,176,186,192,200,208,216,224,232,240)

Berikut daftar IP untuk Kantor Direksi

Network : 192.168.33.64

IP Range : 192.168.33.65-78

Broadcast Id : 192.168.33.79

Subnet Mask : 255.255.255.248

#SMKTelkomMalang


Link Video Installasi Debian

https://youtu.be/7dukmDib2YA

#SMKTelkomMalang










Komentar